Israel Mempertimbangkan Serangan Balik ke Iran – Pada Selasa, Israel mempertontonkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik yang berhasil mereka cegat, Sabtu lalu. Itu adalah candy bonanza slot satu dari ratusan rudal dan drone yang di luncurkan Iran. Dalam serangan pertama mereka terhadap Israel dari daratan Iran.
Iran mengatakan sebelumnya, bahwa serangan selanjutnya merupakan tanggapan terhadap serangan Israel terhadap gedung diplomatiknya di Suriah, awal bulan ini. Israel sendiri udah bersumpah untuk membalas serangan tersebut.
Kepala Militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan bahwa Iran bakal hadapi konsekuensi terkait tindakannya. Israel, kata Halevi, bakal memberikan responsnya pada sementara yang mereka tentukan.
Israel juga udah melaporkan cuma ada kerusakan kecil setelah mereka mencegat lebih dari 300 rudal dan drone Iran dengan bantuan AS dan sekutu-sekutu regionalnya. Hal ini menunjukkan, bahwa serangan Iran mungkin udah di ukur untuk menghalangi korban.
Para analis mengatakan, serangan balasan Israel nampaknya bakal menarget wilayah Iran tanpa membunuh warga sipil. Salah satu yang memberikan itu adalah Jonathan Rynhold, kepala departemen belajar politik di Universitas Bar-Ilan, Israel.
“Tanpa adanya korban, dalam pengertian politik, serangan itu hanya simbolis, yang dapat mempermalukan rejim dan membuat mereka menjadi bahwa mereka kudu menambah ketegangan lebih jauh. Jadi, semua manuver ini sangat-sangat hati-hati di perhitungkan dan dengan mudah bisa jadi salah,” kata dia.
Israel Pertimbangkan Opsi Serangan Balik ke Iran
Israel, bisa juga menentukan untuk laksanakan operasi rahasia dengan menarget pejabat-pejabat Iran, atau serangan siber layaknya serangan malware Stuxnet pada 2010.
“Mereka menciptakan dragon tiger online virus, dan lantas menyuntikkannya ke sarana nuklir Iran dan sangat membuat putaran sentrifugal jadi tidak terkontrol. Dan membuat kerusakan bernilaian jutaan dolar, dan juga memperlambat kemampuan nuklir Iran.” Ujar Gregory Hatcher, konsultan di instansi konsultasi keamanan siber, White Knight Labs.
Apapun pilihan yang di pilih oleh PM Benyamin Netanyahu, Presiden Joe Biden udah memberikan kepadanya. Bahwa AS tidak bakal ikut ambil anggota dari serangan balik Israel, dan mendesak penurunan ketegangan.
John Kirby, juru berbicara keamanan nasional Gedung Putih udah menegaskan, bahwa pihaknya tidak menginginkan lihat terjadinya perang dengan Iran. AS, kata Kirby, tidak menginginkan lihat konflik regional yang lebih luas.
Baca Juga: Erdogan Menuduh Barat Terapkan Standar Ganda
Namun, bukan berarti tidak ada konsekuensi bagi Iran. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen udah menyatakan, bahwa dirinya seluruhnya menghendaki bahwa AS bakal mengambil tindakan sanksi tambahan terhadap Iran dalam beberapa hari ke depan.
Netanyahu hadapi tekanan domestik dan kecaman internasional terkait perang di Gaza. Beberapa pihak menuduh dia dengan sengaja menambah ketegangan dengan Iran. Salah satu tuduhan itu di sampaikan Ayman Safadi, Menteri Luar Negeri Yordania, sekutu AS yang membantu memelihara Israel dari serangan Iran.
Dia mengatakan bahwa bukan rahasia, jika kebijakan perdana menteri Israel memiliki tujuan untuk memperluas konflik. Dengan target meredakan tekanan yang berkembang terhadap Netanyahu secara global, sebagai efek dari pembunuhan, perang dan kerusakan yang dia laksanakan di Gaza.
Para pemimpin yang lain juga udah menggemakan seruan untuk menghambat diri. Namun tidak jelas, apakah Netanyahu bakal mengindahkan seruan-seruan itu.
Barbara Slavin, dari Stimson Center menyebut, Netanyahu selamanya menginginkan menyerang Iran.
“Dia selamanya menginginkan menyerang Iran, lebih-lebih terhadap sarana nuklir Iran. Dia mungkin lihat slot bet 200 perak sementara ini sebagai kesempatan terakhirnya untuk mengalahkan semua musuh-musuh Israel, Hizbullah, Iran, Anda sebut saja yang lain..,” kata Slavin.
Netanyahu ulang bersumpah pada Selasa, bahwa dia bakal menjaga Israel melawan Iran dan proksi-proksinya.