Warga Palestina Tetap Rayakan Idulfitri Walau dalam Duka

Warga Palestina Tetap Rayakan Idulfitri Walau dalam Duka

Warga Palestina Tetap Rayakan Idulfitri Walau dalam Duka – Ketika banyak orang kehilangan anak-anak, sanak saudara dan tempat tinggal mereka, Idul Fitri yang umumnya merupakan saat untuk berkumpul, tahun ini, 6 bulan sesudah perang Israel melawan Hamas, perayaan berjalan di tengah pengungsian massal warga Gaza, kehancuran keseluruhan tempat tinggal dan prasarana dan juga kelaparan yang meluas.

Kegembiraan Idul Fitri sudah hilang, kata Naeema al-Dah, seorang ibu yang kehilangan dua dari tujuh anaknya, akibat serangan Israel. Ia berlindung di tenda bersama suami dan anggota keluarga lainnya.

Fokus mereka bukan perayaan, namun pada korban yang selamat dari serangan udara Israel, penembakan, tuna wisma, krisis kemanusiaan, dan serangan darat yang akan berjalan di Rafah, di mana ribuan warga Palestina berlindung. Israel mengatakan akan tetap melancarkan tekanan militer sampai mereka menghancurkan Hamas.

Iman Al-Dah anak perempuan Naeema Al-Dah mengatakan, “Kami belum terbiasa dengan kehidupan ini dan tidak akan terbiasa, kami hanya berusaha. Idul Fitri berkunjung tanpa ada baju baru dan tidak ada duwit yang diberikan untuk anak-anak ketika Idul Fitri, juga tidak ada kegembiraan. Mereka yang kehilangan sanak keluarga dan rumahnya hancur, merasakan bahwa Idul Fitri ini bukan kegembiraan. Kami sudah terbiasa dengan ini sekarang.”

Baca Juga: Ramadan dari Penjara: Belajar Agama dan Mensyukuri Nikmat-Nya

Warga Palestina di Gaza Rayakan Idulfitri dalam Kedukaan

Idul Fitri yang jauh dari rasa bahagia cita juga dihadapi orang-orang Palestina di Kamp Pengungsi Jabaliya di Gaza utara.

Mohamed, seorang pengungsi di sana mengatakan, “Kami tidak punya makanan atau minuman, dan saya punya anak kecil yang inginkan makan. Kami tidak dapat mendapatkan makanan. Kami merayakan Idul Fitri dengan baju yang sama. Saya punya dua anak, laki-laki dan perempuan, berusia dua dan tiga tahun. Saya belum mengganti baju saya dalam 5 bulan karena saya tidak punya baju lain. Pakaian saya hilang tertimpa reruntuhan. Namun kami tabah, sabar dan bersyukur kepada Tuhan.”

Seorang warga Palestina lain Umm Youseff, di Jabaliya mengatakan, “Israel menghancurkan semua yang membuat anak-anak kami bahagia. Anak saya meminta saya untuk membawanya ke taman hiburan, namun taman hiburan itu sudah tidak ada lagi. Sampai-sampai mereka menghancurkan semua yang membuat mereka gembira. Alhamdulillah! Tetapi kami akan kembali bahagia, meski (saat ini) menderita, sedih, dan kehilangan.”

Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel. Serangan militer Israel selanjutnya terhadap Gaza yang dikuasai Hamas menewaskan puluhan ribu orang, menurut kementerian kebugaran Gaza. Konflik itu membuat hampir semua 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi dan membangkitkan tuduhan genosida yang dibantah Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *