Israel Siapkan Pertahanan Udara untuk Hadapi Serangan Iran

Israel Siapkan Pertahanan Udara untuk Hadapi Serangan Iran

Israel Siapkan Pertahanan Udara untuk Hadapi Serangan Iran – Seorang pejabat militer Israel mengatakan, angkatan udaranya tengah menyiapkan pertahanan udara negara itu untuk hadapi serangan dari Iran di jaman depan.

Pejabat itu mengatakan pada Rabu (17/4) bahwa angkatan udara Israel tengah mengevaluasi pertahanan udaranya. Yang berhasil dalam menangkis serangan misil Iran pada akhir minggu lalu. Pihak angkatan udara kini tengah melaksanakan beberapa penyesuaian untuk kemungkinan pertempuran yang dapat datang.

Israel sudah berjanji untuk menanggapi serangan Iran, agar menambah kemungkinan munculnya perang terbuka, dan militan Hizbullah di Lebanon tampaknya di pastikan join jika perang meletus.

Hizbullah, yang sudah terlibat dalam beberapa pertempuran kecil dengan Israel selama jaman perang Israel-Hamas dalam enam bulan terakhir, di kira memiliki lebih dari 100.000 roket dan misil dalam gudang senjatanya.

Jika roket dan misil Hizbullah digabungkan dengan senjata Iran, hal selanjutnya dapat jadi ujian besar untuk sistem pertahanan udara Israel.

Baca Juga: 50 Negara Kutuk Serangan Iran ke Israel

Israel Persiapkan Pertahanan Udara untuk Hadapi Serangan Iran pada Masa Depan

“Kami tengah menyiapkan diri untuk jaman depan, mengatakan misi dan melihat bagaimana kami dapat menyiapkan diri untuk serangan selanjutnya.” Ujar Brigadir Jenderal Doron Gavish, mantan panglima Angkatan Udara Israel yang selagi ini bertugas di pasukan cadangan Israel. Ia berbicara kepada wartawan di sebuah pangkalan militer di selatan Israel.

Iran mengatakan serangan itu merupakan respon pada serangan udara Israel yang menewaskan dua jenderal Iran di Suriah pada 1 April lalu.

Israel mengatakan 99% dari lebih 300 misil dan drone yang di luncurkan Iran berhasil di cegat, namun aksi pertahanan selanjutnya di bantu oleh koalisi mitra internasional. Dan fakta bahwa Iran memperingatkan terutama dahulu berkenaan serangannya.

Jika Israel melaksanakan serangan balasan, maka Israel berisiko kehilangan pertolongan internasional dan kudu mempertahankan wilayah udaranya sendirian.

“Ini merupakan serangan terbesar yang dulu terjadi,” kata Gavish.

Boaz Levy, CEO Industri Luar Angkasa Israel, yang merupakan pembangun utama sistem Arrow. Mengatakan bahwa sistemnya sudah “beroperasi selama puluhan tahun,” namun di gunakan “untuk pertama kalinya melawan misil balistik dalam skenario salvo.” Pada Sabtu (13/4), mencegat munisi yang terbang tinggi di dalam dan di luar atmosfer.

Sistem pertahanan misil Arrow 3 yang di rancang untuk mencegat misil balistik jarak jauh di kerahkan dengan berhasil melawan salvo misil untuk pertama kalinya dan menggagalkan serangan Iran pada Israel, kata pembuat sistem itu pada hari Rabu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *